Perjalanan Bisnis Ayam Gepuk Pak Gembus – Cerita Sukses Bisnis Masakan

Buat kamu yang tinggal di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) niscaya sudah sungguh familiar dengan bisnis Ayam Gepuk Pak Gembus. Ya, kau niscaya menemui gerainya nyaris di setiap sudut kota Jakarta dan sekitarnya.
Tenda berwarna kuning lengkap dengan logo ayam menenteng pentungan menjadi ciri khas dari masakan Ayam Gepuk Pak Gembus. Tak cuma itu, cita rasa pedas dari sambal bawang yang khas juga menjadi keistimewaan dari kuliner olahan daging ayam yang satu ini.
Akan tetapi, di balik popularitas Ayam Gepuk Pak Gembus, rupanya terselip dongeng perjuangan sang pendirinya yang jatuh bangun membesarkan nasi ayam terkenal di Indonesia tersebut. Seperti apa kisahnya? Berikut sedikit ulasannya buat kau.
Berawal dari Karyawan Biasa dengan Gaji Tak Seberapa
Ridho Nurul Adityawan yaitu sosok dibalik suksesnya bisnis masakan Ayam Gepuk Pak Gembus yang telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebelum bisa menjadi seperti dikala ini, Ridho rupanya tidak langsung menggeluti di dunia bisnis masakan.
Ridho sempat bekerja selaku karyawan di beberapa perusahaan sebelum menjadi wirausahawan dari bisnis masakan Ayam Gepuk Pak Gembus. Ridho sempat melakukan pekerjaan sebagai staf di suatu perusahaan kerikil bara di Kalimantan selama 8 bulan.
Kemudian, Ridho melakukan pekerjaan sebagai staf direktur di PT Wilmar yang berada di Sambas selama 1,2 tahun dan sebagai Customer Service Inbound di MNC (Indovision) selama 1,5 tahun. Selama dia melakukan pekerjaan , Ridho berusaha untuk menyisakan gajinya demi menabung modal usaha.
Padahal, honor Ridho dikala itu tergolong tak seberapa, yaitu hanya senilai upah minimum provinsi (UMP) atau sekitar Rp2,8 juta tiap bulannya. Namun, upaya menyisakan sebagian gajinya akibatnya membuahkan hasil.
Setelah melakukan pekerjaan selama 3,5 tahun, Ridho telah berhasil mengumpulkan modal sebesar Rp 19 juta. Uang sejumlah tersebut pun risikonya digunakan oleh Ridho untuk memulai bisnisnya yang diberi nama “Ayam Gepuk Pak Gembus” di Jalan Pesanggrahan, Jakarta Barat, pada 12 Oktober 2013.
Membesarkan Bisnis Ayam Gepuk Pak Gembus Lewat Waralaba
Perjalanan bisnis Ridho membuka Ayam Gepuk Pak Gembus rupanya tidak berlangsung dengan mudah. Setelah sukses membuka warung dengan modal tenda sebesar 3×3 meter, rupanya Ridho memerlukan modal yang meraih Rp 23 juta.
Pria yang semasa kecilnya sering disapa Gembus itu pun memutuskan untuk meminjam kamera temannya untuk digadaikan dan merelakan sepeda motornya untuk ditarik oleh leasing alasannya banyak utang di mana-mana.
Di permulaan penjualannya, Ayam Gepuk Pak Gembus cuma sukses menjual sebanyak tiga ekor ayam per harinya. Hingga kesudahannya, Ridho sempat putus asa untuk melanjutkan usahanya dan hampir berhenti berbagi bisnis Ayam Gepuk Pak Gembus.
Namun, jiwa wirausaha yang tahan banting milik Ridho hasilnya mengalahkan semua tantangan itu. Suatu ketika, Ridho sudah mulai mampu menjual 12 ekor ayam per harinya dan mendapatkan laba bersih sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per harinya.
Hingga suatu dikala, Ridho diajak bekerja sama oleh salah satu pelanggannya yang berjulukan Dani untuk memberikan bisnis franchise Ayam Gepuk Pak Gembus. Ridho mencoba mencar ilmu lebih dulu tentang bisnis model franchise atau waralaba.
Setelah menuntaskan proses belajarnya selama lima hari itu, Ridho menetapkan untuk membuka dua cabang Ayam Gepuk Pak Gembus di Mangga Besar dan Kebon Sirih. Padahal, tawaran yang diajukan Ridho saat itu hanya copy paste dari ajuan franchise donat dan diganti dengan detail detail soal bisnis Ayam Gepuk Pak Gembus miliknya.
Ayam Gepuk Pak Gembus Punya Cabang se-Asia Tenggara
Kesuksesan pun hasilnya mendatangai Ridho setelah berupaya dan tidak pernah menyerah. Kini, Ayam Gepuk Pak Gembus telah tersebar di 462 cabang se-Asia Tenggara. Bahkan, dari cuma habis tiga ekor ayam per hari, kini Ridho bisa menghabiskan 12 ton ayam per hari di seluruh cabang miliknya.
Ridho pun mendirikan perusahaan untuk menaungi bisnisnya tersebut dengan nama PT Yellow Food Indonesia. Induk perusahaan tersebut didirikan pada Maret 2015. Perusahaan tersebut diresmikan oleh Ridho alasannya adalah saking banyaknya cabang Ayam Gepuk Pak Gembus yang sudah tersebar se-Asia Tenggara. Bahkan, Ridho kini juga punya usaha kuliner lain yang bertemakan mie dengan nama Mie Santet.
Nah, itu tadi sekilas kisah berhasil bisnis Ayam Gepuk Pak Gembus yang mampu memiliki cabang se-Asia Tenggara. Bahkan, sekarang ia mampu mendirikan sebuah perusahaan untuk menaungi seluruh usahanya tersebut. Melihat dari kisah ini menerangkan, siapapun bisa berhasil asalkan memiliki niat, keberanian dan pantang menyerah. Kaprikornus bagaimana? apakah kalian ingin mempunyai bisnis kuliner yang berhasil seperti ayam gepuk pak gembus? Yuk, coba aja dahulu. Selamat menjajal dan semoga berhasil ya.